04.34 0 komentar

WEB DESAIN

Memasukkan Animasi Flash Ke Dalam Website


Karena banyaknya request dari sana sini dan situ aduh pokoknya dari mana - mana tentang web desain dengan Dreamweaver maka saya akhirnya melaunching tutorial Dreamweaver di ilmugrafis rubrik web desain...

Pada tutorial belajar Dreamweaver kali ini penulis akan menjelaskan bagaimana cara memasukkan animasi flash berektension *.swf ke dalam website dengan dreamweaver...

Langkah - langkahnya:

1. Buka Dreamweaver dan pilih File - New
Atau tekan CTRL + N = Untuk membuat project baru sebagai latihan

2. Cara I : Pada Menu Utama
(help: untuk mengetahui letak menu utama bisa klik Pengenalan Dreamweaver dan Layout ) lalu pilih:
Insert - Media - Flash -
atau
Cara II : tekan CTRL + ALT + F

Ket:
swf = adalah extensi file animasi hasil olahan flash, file ini dapat dijalankan jika kita menginstal flash player ke dalam browser kita
Adobe Flash Player for Browser
untuk download adobe flash Player

3. Lalu pilih file berformat *.swf yang diinginkan
Disini penulis menggunakan contoh:

butterfly.swf yang dapat di download langsung disini password: ilmugrafis

berbagai macam contoh animasi untuk kebutuhan website kamu:
Langsung download aja

download Bom | Pass: ilmugrafis


Download Bendera Indonesia | Pass: ilmugrafis


Download Jam Analog

Tunggu Tutorial Dreamweaver Berikutnya...
Semoga Bermanfaat



Karena banyaknya request dari sana sini dan situ aduh pokoknya dari mana - mana tentang web desain dengan Dreamweaver maka saya akhirnya melaunching tutorial Dreamweaver di ilmugrafis rubrik web desain...

Seperti kata Pak Patah eh salah itu nama tetangga saya :) maksudnya Kata PEPATAH "Tak kenal maka tak sayang" oleh karena itu alangkah baiknya bila kita menilik apa itu Dreamweaver?
DREAMWEAVER (dulu milik dari macromedia namun sekarang menjadi milik dari Adobe) adalah software aplikasi desain web visual yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG — What You See Is What You Get — dalam bahasa sansekerta artinya ( Apa yang kamu lihat akan menjadi seperti apa yang kamu inginkan) masih bingung ya intinya Kita tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat sebuah situs karena sudah disiapkan secara instant seperti membuat Table, Membuat Hyperlink, Memasukkan Gambar, termasuk memasukkan Flash Animasi, dll. Dreamweaver tidak hanya dapat digunakan oleh para desainer web, namun juga dapat digunakan oleh programer untuk membangun halaman internaktif karena Dreamweaver mendukung pula PHP, ColdFusion, ASP.NET dan lain-lain. Mantab Bukan!!!

logo dreamweaver
Gambar 1 . Tampilan LogoDreamweaver


layout dreamweaver
Gambar 2 . Tampilan / Layout Dreamweaver


Berikut ini penjelasan untuk elemen-elemen workspace seperti telah tertera pada gambar.
- LEMBAR KERJA DREAMWEAVER adalah tempat di mana Anda dapat membuat halaman web secara visual, kode, atau keduanya.
- INSERT TOOLBAR adalah tempat Anda dapat memasukan image, Flash movie, table, atau elemen lain. Untuk memunculkan panel ini, klik Windows > Insert atau tekan Ctrl-F2.
- PENGATURAN HALAMAN berguna untuk melakukan pengeditan pada suatu elemen di Document Window.
- PANEL GROUP merupakan kumpulan dari panel-panel Dreamweaver.

Tunggu Edisi Selanjutnya...
04.27 0 komentar

JURNALISTIK PENYIARAN RADIO

Telah di jelaskan bahwa jurnalistik adalah kegiatan
komunikasi yang menggunakan pengetahuan praktis untuk
menghimpun informasi dari peristiwa/kejadian yang menarik,
aktual dan faktual untuk diolah dan disajikan kepada khalayak
melalui media masa cetak maupun disiarkan melalui pemancar
radio, televisi dan film, dengan waktu yang secepat-cepatnya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan jurnalistik penyiaran radio
adalah jurnalistik yang bergerak dalam bidang penyiaran radio
(Radio Broadcast).


Penyiaran radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan
media masa lainnya seperti media cetak maupun media penyiaran
televisi dan film. Oleh karena itu sebelum lebih jauh membicarakan
jurnalistik perlu diketahui tentang karakteristik penyiaran radio
sebagai berikut.


Informasi yang disiarkan melalui pemancar radio adalah
informasi auditif yaitu bentuk sinyal elektrik yang bersumber dari
suara /audio. Sumber informasi pada siaran radio terdiri dari suara
yang berasal dari suara penyiar, musik, atau merupakan gabungan
dari suara penyiar dan musik. Oleh karena itu hasil siaran radio
hanya bisa didengarkan. Dengan demikian siaran radio memiliki
fungsi menyiarkan informasi suara melalui pemancar radio kepada
khalayak pendengarnya. Meskipun demikian dalam memberikan
informasi seorang penyiar harus bisa memberikan gambaran
imajinatif para pendengarnya agar informasi tersebut mudah
dipahami. Oleh karena itu segala informasi bentuk apapun yang
diperoleh seorang jurnalis radio harus diolah lebih lanjut menjadi
bentuk audio untuk dapat disiarkan kepada pendengarnya melalui
pesawat pemancar.


Jenis informasi pada siaran radio disesuaikan dengan programprogram
radio yang telah direncanakan seperti request, talk show,
warta berita, profil, pendidikan, budaya, dan sebagainya. Karena
siaran radio berfungsi sebagai media hiburan dan intertainment,
maka program-program yang dibuat selalu menyertakan musik
sebagai penghibur pendengar. Oleh karena itu dalam mencari
informasi akan disesuaikan untuk program apa informasi itu dicari.
Setelah dimiliki, informasi tersebut diolah, biasanya menjadi bentuk
naskah (script) untuk dibacakan penyiar secara langsung atau
direkam terlebih dahulu sebelum disiarkan pada waktu yang telah
direncanakan sesuai dengan jadwal siarannya.

04.07 0 komentar

TIPS MIXING

Sekarang ini peralatan audio bukan hanya para SE dan studio rekaman saja yang beli। Melainkan mulai dari anak SMA dan Musisi yang mencoba rekaman sendiri di rumah. Banyak dari para pendatang baru di bidang audio ini yang punya kesulitan untuk mendapatkan hasil mixing yang pro. Hasil mixing kedengeran nya sudah oke, tapi koq ada yang kurang ya???


Well, kita semua tahu bahwa hasil yang pro perlu pengalaman dan ngga bisa didapat dengan singkat. Tapi saya coba kasih beberapa tips yang mudah2 an bisa mempercepat teman2 sound engineer yang baru beli alat dan masih bingung untuk cari sound “pro” tersebut.

1. Monitoring Level.
Mungkin karena takut telinga lelah atau tak mau ganggu teman yang lagi tidur di studio, beberapa orang mixing dengan volume yang pelan. Ini tidak baik. Kalau anda mixing dengan volume yang terlalu pelan, maka kemungkinan besar hasil mixing anda akan kebanyakan bass. Ada hubungan nya dengan teori kurva fletcher / munson yang singkatnya mengatakan bahwa telinga manusia pada saat volume rendah tak seberapa sensitif pada low & high frequency. Coba saat anda mixing dengan volume rendah, setelah selesai lalu naikkan volume nya. Mungkin anda akan merasakan, lho ternyata bass nya kegedean ya??
Tetapi perlu diingat, bukan berarti anda harus mixing dengan volume yang kuat. Apabila mixing dengan volume yang kuat dalam jangka waktu panjang, sangat be-resiko bagi pendengaran anda. Karena itu saat mixing volume level yang baik biasanya sekitar 85 dB. Patokan nya apabila anda masih dapat mendengar teman anda berbicara dalam jarak 1 meter, maka artinya masih oke.

2. Hasil akhir yang mendem.
Ini juga masalah rutin yang banyak terjadi hehehe. Kalau anda perhatikan ada beberapa CD pro yang bright, high frequency dan tidak mendem. Sedangkan kalau anda coba EQ pasti akan sakit ke telinga, dan tak mendapatkan sound spt itu. Lalu itu sound apa?? Jawabnya adalah HARMONIC. Jadi kalau mau cari sound itu musti beli alat yang namanya exciter, vitalizer, dsb yang akan meng create harmonic content untuk musik anda. Cara kerja nya exciter adalah dia akan me-recreate high frequency yang hilang atau tidak ada dari sana nya. Jadi beda dengan EQ. Hati2 dengan penggunaan exciter karena mungkin bisa jadi anda tidak menyadari terlalu banyak memberi exciter. Apalagi kalau pada master fader. Tahu2 hasil mixing anda terlalu bright jadi nya.

3. Experiment dengan Reverb.
Pertama kali, reverb harus ditaruh di fx channel atau aux channel. Jangan di insert karena akan menghabiskan CPU anda.
Carilah reverb yang baik bunyi nya. Jangan sembarang ambil reverb lalu pakai preset. Penggunaan reverb yang salah akan menyebabkan hasil mixing terdengar amatir, dan tak dapat diperbaiki saat mastering. Misal nya vocal yang seperti di dalam sumur, atau snare reverb yang jadul dsb.
Experiment lah dengan reverb, misalnya gunakan reverb dengan karakteristik bright untuk vocal dengan reverb time agak panjang ( apabila lagu nya slow ). Lalu untuk snare gunakan karakteristik mid dengan reverb time dan pre delay yang berbeda. Semakin anda ber eksperiment, maka semakin banyak yang anda temui dan membuat hasil mixing lebih terdengar pro.

4. Gunakan EQ seperlu nya.
Selalu usahakan untuk mendapatkan hasil yang di inginkan pada saat tracking. Ingatlah pepatah “Rubbish in Rubbish out”. Secara pribadi saya selalu mencoba mixing tanpa menggunakan EQ sama sekali. Tapi sayangnya di sini sering dapat job hasil tracking orang lain. Semakin parah material nya, terpaksa deh menggunakan banyak EQ :)

5. Gunakan Compressor seperlu nya.
Kalau misal nya bisa kelihatan di graphic nya misalnya waktu intro pelan, lalu waktu ref jadi kencang, gunakan aja automation untuk menyamakan nya. Sound nya lebih natural lho. Dan untuk yang baru coba2 pake compressor, kalau settingan ngga benar malah buat sound nya jadi ngga enak. Ngga percaya? Coba experiment dengan sound yg agak fluktuatif. Misal nya acoustic guitar yang petikan, taruh compressor hingga didapat Gain Reduction sekitar 6 dB. Lalu setting attack 5 ms, release 10 ms. Gimana hasil nya? Kemungkinan besar sound nya akan terdengar pecah.

6. Pakailah Speaker Flat
Speaker flat itu netral artinya tidak ada frequency yg di boost, juga dia lebih detil dalam me reproduksi suara. Misalnya yang ngga akan kedengeran di speaker rumah spt background noise, akan terdengar di speaker flat. Juga speaker rumah sangat sulit untuk fine tuning parameter. Reverb panjang dan pendek ngga jelas beda nya. Lalu suara bass dan oboe jadi mirip hehehe. Begitu juga susah waktu meng EQ instrument.
Tapi memang banyak yg tertipu dengan speaker flat karena belum biasa. Biasa nya dengar speaker rumah yg bass nya mantap, lho koq di speaker flat ngga gitu berasa. Jadi nya pas mixing di speaker flat kegedean bass nya. Begitu juga dengan treble.

Sementara sekian dulu ya…to be continued…..